View

free tracking

Waktu

Kotak Ngoceh


ShoutMix chat widget
Adsense Indonesia

Followers

Sahabat

Nasihat yang paling baik bukan nasihat yang boleh dicatat dalam buku sejarah tetapi nasihat yang boleh merubah kamu

Jika kamu tanya diri sendiri kamu akan mendapat ajwabannya. Tetapi jika kamu bertanya secara lebih jujur kamu tentu akan mendapat jawaban yang berbeda. Bertanya pada diri sendiri membangkitkan dua jawaban satu berasal hati kecil dan satu lagi berasal dari hati besar.

Pertanyaannya : apakah kamu takut dipecat?”

Hati besar akan berkata, “Ah, persetanlah. Aku bukan baru setahun dua tahun dalam bidang ini. Kalau aku dipecat pun, aku dapat kerja di tempat lain saja. Setakat kerja di sini apa sangat.”

Jika hati kecil yang ditanya, jawabannya. “Alamak, kalaulah betul aku dipecat, memang bisa dapat kerja lain, tapi apakah dapat? Usia dah lanjut, siapa yang mau ngambil orang tua bekerja?”

Diri kamu adalah sahabat kamu yang paling baik. Tatkala semua orang menolak kamu, hati kecil kamu masih di situ. Dialah teman jikalau sunyi, jikalau kebinggungan, jikalau gagal mengawal marah, jikalau gembira, ceria maupun bersedih.

Sahabat (orang lain) mungkin boleh memberikan nasehat yang terbaik, tetapi kamu sendiri lebih tahu apakah nasehat yang paling baik. Terbaik bagi orang belum tentu terbaik bagi kamu. Benar tidak? Dalam soal ini kamu hanya memerlukan teman bicara, dia adalah hati kecil kamu sendiri.

Bertanyalah diri sendiri sebab ia sahabat paling setia. Tanyakanlah hati kecil supaya mendapat jawaban yang lebih jujur. Hati besar biasanya penuh dengan ego. Namun, bukan bermakna hati besar tidak berguna, di situlah letaknya booster motivasi. Tanpa ego seseorang lebih rela hidup naif konon takut riak, sombong dan takabur, padahal pemalas. Ego menolak manusia membuktikan sesuatu melampai batas kesanggupan dia yang sebenar. Itu baik, itu perlu, itu penting.

Orang lain mungkin boleh menjadi sahabat kepada kamu, tetapi ingat, diri kamu sendiri adalah sahabat yang lebih memahami. Apakah kamu yakin Sahabt kamu kitu ikhlas menasehati kamu? Ikhlas membantu Kamu? Jurunasehat terbaik diri kamu adalah diri kamu sendiri, lantaran dia lebih memahami kamu, dia lebih mengetahui kelebihan dan kekurangan kamu. Orang lain mungkin boleh memberikan nasihat terbaik tetapi diri kamu sendiri yang mengetahui sama ada nasihat-nasihat itu sebenarnya baik untuk kamu. Bukan semua nasehat yang baik itu dapat dilaksanakan, lantaran kamu saja yang mengetahui apakah ia sesuai, tepat dan mampu kamu gemblengkan tenaga ke arahnya.

Nasihat yang paling baik bukan nasihat yang boleh dicatat dalam buku sejarah tetapi nasihat yang boleh merubah kamu. Ia mungkin mudah, tetapi cukup berkesan untuk kamu. Ia mungkin nasihat-nasihat biasa, tetapi kamu mampu melaksanakannya.

Buku bukan dinilai pada ilustrasi kulit tetapi apa yang terkandung di dalamnya. Manusia bukan dinilai pada wajah dan pakaian tetapi apa yang tersimpan di dalam hatinya. Kebijaksanaan dinilai pada tindakan bukan apa yang berlegar dalam fikiran.

Ramai orang menjadi gagal karena terlalu mengikut rasa hati. Itu berbeda dari suara hati. Rasa hati kerap dibaur oleh rasa tidak puas, rasa tidak dipeduli, malah rasa sakit, sedangkan suara hati adalah teman berbual terutama tatkala kamu rasa kesunyian. Suara hati selalu lebih jujur dalam memperkatakan sesuatu. Apabila ia memberikan pandangan biasanya pandangan itu mengambil kira semua kekurangan dan kelebihan kamu. Maka ia adalah sebaik-baik teman.

Suara hati adalah terbaik untuk menentukan segala tujuan. Sama ada yang besar atau yang kecil, kedua-duanya tetap teman. Kamu boleh mendapatkan pandangan dan pendapat orang lain, namun bermuafakatlah dengan diri sendiri tatkala hendak menentukan arah tujuan.

Apakah Sahabat Kamu Itu Benar??? Meragukan!!

Aneh ya Pertanyaan Saya?. Kamu berada dalam suatu hubungan di mana semuanya berjalan dengan baik, tapi sebagian dari perasaan kamu takut ia hubungan persahabatan kalian berakhir. Takut dan risau sahabat “pergi” meninggalkan kamu?.

Apa yang sedang kamu jalani,perasaan takut ini adalah normal. Setiap kali kamu cerita sahabat(dia) selalu setia mendengar? Apa benar?, kamu menanyakan kepada dia tentang cowok(gebetan kamu). Gimana respon dia? Apakah dia menentukan untuk di pilih atau di campakan? Atau jangan-jangan dia juga suka sama dia(itu wajar) karena masalah hati tidak ada seorang pun yang bisa mengatur dan menghentikannya. Benar kan teman?

Kamu takut karena kamu baru mengenali gebetan, tidak begitu kenal dengan gebetan…hatinya budinya…dan jika gebetan sedang memegang “hati” kamu di tangannya! Kasihan kamu.....

Beraneka ragam pertanyaan di kepala kamu. Dia ni memang hebat,idaman banyak wanita wanita, bisa-bisa direbut `sahabat’…ups... jangan bilang mustahil teman.Aneh-aneh aja pikiran yang timbul.

Kamu sering menghubingi teman-temannya, adiknya, dan bertanya tentang karakter gebetan kamu? Bahkan kamu tanya ma dia

Tolong ingat dan fahami! Jatuh cinta bukan untuk mereka yang Pengecut! Cinta datang Bukan tiba-tiba.

Kamu memerlukan kekuatan, keyakinan diri dan sikap yang positif.

Kamu akan mendengarkan sebuah ocehan dari teman-temanya tentang si gebetan, dan sangat mengharapkan nasehat dari sahabat kamu. Tapi, harus kamu pahami sahabat sesungguhnya adalah diri kamu, hati kamu, sahabat kamu tidak dapat dipercaya 100%, tanya kan kepada hati kamu yang terdalam. Apakah dia pantas dengan saya?

Aduh kawan..... cinta itu nyata.... cinta tidak bisa dipaksa...

Misal saja... kamu mencintai dia dan sahabat kamu mencintai dia? Apa yang kamu lakukan? Jawab sendiri dalam hati kamu!! ^_^

Pikirkan hubungan kamu ini sebagai benih yang kamu tanam. Ia perlu masa untuk tumbuh dan bergerak keluar dari dalam tanah ke atas bila berkecambah (ciee kok jadi ilmu biologi sieh), tapi setiap kali kamu berbincang dengan pihak ketiga (katakanlah dia sahabat kamu) tentang hubungan kamu, kasihan kamu: kamu sendirilah yang mencabut kecambah tersebut keluar dari tanah, mengganggu proses simulasi pertumbuhannya. “jangan pernah mengenalkan gebetan kamu sama sahabat kamu”

hubungan kamu tidak akan menjadi suatu yang berharga di antara kamu berdua, karena inti pembicaraan dan spekulasi orang lain. Kamu sendiri telah mencabut misteri dan keindahannya.

Elakkan keinginan bertanya kepada sahabat kamu, “dia baik g?”, Apa kamu pikir sahabat kamu benar! Sebaiknya tanya pada hati kamu! Dan

“Ingat”

Hanya kamu saja yang boleh menentukan si dia layak dan sesuai untuk kamu.

Tolong percayakan diri kamu untuk melakukannya.

0 Comments:

Post a Comment