View

free tracking

Waktu

Kotak Ngoceh


ShoutMix chat widget
Adsense Indonesia

Followers

Metode Penelitian

Oleh, Ari Fakhri

PENDAHULUAN


Sejak awal, renaisance, tujuan pengetahuan adalah penemuan. Jalan untuk sampai pada tujuan ini berbeda-beda menurut waktu dan sifat-sifat bahan kajian.
Metodologi merupakan kajian dan pembelajaran mendalam terhadap sebuah metode tertentu. Secara umum metodologi merupakan sebuah materi pengetahuan untuk mendapatkan pengertian yang lebih dalam mengenai sistematisasi atau langkah-langkah penelitian.
Penelitian atau Research berasal dari kata ‘re’ yang berarti kembali dan ’search’ yang berarti menyelidiki. Penelitian ditujukan untuk memperluas dan menggali lebih dalam apa yang telah diperoleh, baik dengan penelitian sebelumnya atau teori yang mendasarinya. Metodologi penelitian yang ditetapkan harus senantiasa disesuaikan dengan ilmu pengetahuan yang menjadi induknya. Penelitian dilaporkan dalam bentuk yang logis, mengandung penjelasan masalah, pelaksanaan dan kesimpulan, dan termonologi yang dibatasi dengan jelas.
Dalam metodologi penelitian ada yang di sebut dengan penelitian empiris yaitu penelitian yang melibatkan data, dimana data tersebut ada dua jenis, yaitu :
1.data yang berbentuk angka (kuantitatif)
2.data yang tak berbentuk angka (kualitatif)

Paradigma Metodologi Penelitian
1. Pengertian Paradigma

Istilah paradigma pertama kali diperkenalkan oleh Thomas Kuhn (1962) dan kemudian dipopulerkan oleh Robert Friedrichs (1970). Menurut Kuhn, paradigma adalah cara mengetahui realitas sosial yang dikonstruksi oleh mode of thought atau mode of inquiry tertentu yang menghasilkan mode of knowing yang efektif.
Kemudian defenisi tersebut dipertegas oleh Friedrichs sebagai suatu pandangan yang mendasar dari suatu disiplin ilmu tentang apa yang menjadi pokok persoalan yang semestinya dipelajari.
Dalam buku yang berjudul “Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif Serta Kombinasinya Dalam Penelitian Psikologi” (Asmani Alsa, 2003) menyatakan bahwa paradigma adalah kumpulan tentang asumsi, konsep, atau proposisi yang secara logis dipakai peneliti.

2. Prihal Paradigma Kualitatif dan Penelitian Kuantitatif
A. Paradigma Penelitian Kualitatif
Adalah satu model penelitian humanistik yang menempatkan manusia sebagai subjek utama dalam peristiwa sosial/budaya.
Penelitian Kualitatif dibangun berlandaskan paradigma fenomenologis dari Edmund Hussert (1859-1926). Pada hakikatnya penelitian kualitatif adalah suatu kegiatan sistematis untuk menemukan teori bukan untuk menguji teori atau hipotesis . dalam penelitian kualitatif “proses” penelitian merupakan suatu yang lebih penting dibanding dengan hasil yang diperoleh.
Istilah penelitian kualitatif merupakan jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya, misalnya dapat berupa penelitian tentang kehidupan, riwayat dan prilaku seseorang, peranan organisasi serta pergerakan sosial.
Penelitian kualitatif dapat digunakan untuk mengungkap dan memahami sesuatu dibalik fenomena yang sedikitpun belum diketahui. Penelitian kualitatif bertolak dari paradigma alamiah, artinya penelitian ini mengasumsikan bahwa realitas empiris terjadi dalam suatu konteks sosial-kultural saling terkait satu sama lain. Peneliti berusaha menggambarkan fenomena sosial holistik tanpa perlakuan manipulatif. Keaslian dan kepastian merupakan faktor yang sangat ditekankan.
Khusus dalam proses analisis dan pengambilan kesimpulan, paradigma penelitian menggunakan induksi analitis, yaitu satu pendekatan pengolahan data ke dalam konsep-konsep dan kategori-kategori dan simbol-simbol yang digunakan tidak dalam bentuk numerik (angka) melainkan dalam bentuk deskripsi dan ekstrapolasi yaitu cara pengambilan keputusan yang dilakukan secara bertahap dari satu kasus ke kasus yang lainnya.

B. Paradigma Penelitian Kuantitatif
Merupakan satu pendekatan penelitian yang dibangun berdasarkan filsafat yang menolak unsur metafisik dan feologik dari realitas sosial.
Secara epistemologis, dalam penelitian kuantitatif diterima suatu paradigma, bahwa sumber pengetahuan paling utama adalah fakta yang sudah pernah terjadi, dan lebih khusus lagi hal-hal yang dapat ditangkap panca indra. Pengetahuan itu,bersumber dari fakta yang diperoleh melalui panca indera, maka ilmu pengetahuan harus didasarkan pada eksperimen, induksi dan observasi.
Paradigma kuantitatif berpandangan bahwa sumber ilmu terdiri dari dua, yaitu :
pemikiran rasional data empiris yang ukuran kebenaran terletak pada koherensi, yaitu sesuai dengan teori-teori terdahulu dan korenpondensi, yaitu sesuai dengan kenyataan empiris.
Penelitian kuantitaif dikembangkan oleh penganut pasitivisme yang dipelopori oleh Auguste Conte yang berpendapat bahwa untuk memacu pekembangan ilmu-ilmu sosial, maka metode-metode IPA harus diadopsi kedalam riset-riset ilmu sosial. Karenanya dalam penelitian kuantitatif pengukuran terhadap gejala yang diamati menjadi penting sehingga pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan daftar pertanyaan berstruktur (angket) yang disusun berdasarkan pengukuran terhadap variable yang diteliti yang kemudian menghasilkan data kuantitatif

3. Karakteritik Penelitian Kualitatif
Paradigma alamiah yang menjadi pegangan penelitian kualitatif melahirkan karakteristik yang berbeda dengan penelitian kuantitatif. Adapun karakteristik penelitian kualitatif adalah sebagai berikut :

1. Penelitian kualitatif memiliki setting alamiah sebagai sumber data
Maksudnya bahwa prilaku manusia secara signifikan dipengaruhi oleh setiting dimana perilaku itu terjadi, dan mereka merasa bahwa perilaku dapat dimengerti secara baik apabila diobservasikan dalam setting dimana peristiwanya terjadi. Dalam hal ini, ketika data diperoleh, peneliti harus perlu mengetahui dimana data itu diperoleh, bagaimana memperoleh data tersebut dan dibawah peristiwa apa data itu muncul atau terjadi.

2. Peneliti sebagai instrumen penelitian
Dalam hal ini instrume penelitian yang menjadi pondasi adalah peneliti itu sendiri, karena desain, data yang dikumpulkan, dan fokus penelitian bisa berubah sesuai dengan kondisi alamiah, sehingga peneliti dapat melakukan penyesuaian sejalan dengan kenyataan-kenyataan yang terjadi dilapangan karena peneliti sebagai instrumen penelitian, ia bukan benda mati seperti angka, skala, tes, dan sebagainya, tetapi ia dapat berhubungan dengan subjek penelitian dan mampu memahami keterkaitannya dengan kenyataan di lapangan sehingga dapat mengantisipasi dan mengganti strategi apabila kehadirannya akan mengganggu fenomena yang terjadi.

3. Peneliti kualitatif lebih memperhatikan proses dari pada hasil penelitian
Misalnya, untuk meneliti pola asuh orang tua terhadap anak-anaknya maka peneliti akan menterjemahkan pola asuh orang tua tersebut dengan mengobservasi bagaimana sikap dan prilaku orang tua dalam interaksi sehari-harinya dengan anak-anaknya dan mengobservasi bagaimana sikap dan prilaku anak-anak dalam berinteraksi dengan orang tuanya. Dengan mengumpulkan data dari interaksi tersebut, maka peneliti baru dapat menarik kesimpulan.

4. peneliti kualitatif adalah deskriptif
Yaitu berusaha menggambarkan suatu gejala sosial, ekonomi dan keagamaan. Dalam hal ini, data yang dikumpulkan adalah bentuk kata-kata atau gambar, data tersebut meliputi transkip interviu, catatan lapangan, fotografi, vidiotapes, dokumen personal, memo, dan catatan resmi lainnya. Peneliti mencoba untuk menganalisa semua data yang diperoleh secara sama atau sedekat mungkin dengan bentuk data aslinya saat data itu di catat atau direkam.
5. Cenderung menganalisa datanya secara induktif
Peneliti mencari data tidak untuk menguji hipotesis tapi untuk melakukan abstraksi berdasarkan fakta-fakta atau keterangan-keterangan yang telah dikumpulkan. Dalam penelitian kualitatif terdapat batas yang ditentukan oleh fokus penelitian yang berdasarkan interaksi antara peneliti dan permasalahan penelitian.

6. Pemaknaan Meupakan Perhatian Utama dari Penelitian Kaulitatif
Orientasi pada perspektif yang diteliti (partisipant perspektif). Membutuhkan kepastian bahwa ia memperoleh perspektif secara akurat.

7. Pentingnya Kontak Personal Langsung dengan Subjek
Untuk menjaga setting alamiah dan kelancaran memperoleh data yang diperlukan. Hasil penelitian juga bergantung pada kualitas hubungan antara peneliti sebagai pencari data dan subjek tau kelompok subjek yang menjadi sumber data.
8. Biasanya Merupakan Penelitian Lapangan ( Field Word)
Menuntut peneliti untuk secara fisik menjumpai atau mendatangi orang, masyarakat, setting, tempat, institut (field) agar dapat mengobservasi fenomena yang diteliti dalam setting alamiahnya.

4. Karakteristik Penelitian Kuantitatif
Adapun karateristik penelitian kuantitatif adalah:
1. Instrumen Pengumpulan Data
Pada penelitian ini instrumen data berupa tes tertulis, kuesioner,dan kolom-kolom pengamatan yag dibantu dengan alat tulis. Peneliti dapat menugaskan sejumlah enumerator (petugas pengumpul data). Karena data yang akan dikumpulkan serta isntrumen yang digunakan sudah baku. Insturmen penelitiannya telah disiapkan sebelumnya, sehingga tidak mungkin untuk melakukan perubahan.

2. Data Dapat Diobservasi Dan Diukur
Dalam penelitian kuantitatif, analisis datanya menggunakan proses matematik yang disebut prosedur statistik, seperti menyediakan informasi untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis penelitian.

3. Rancangan Penelitian atau Desain
Dipakai untuk menuju pada rencana penelitian tentang bagaimana ia akan melaksanakan penelitian. Dalam hal ini termasuk di dalamnya langkah-langkah/prosedur, yang terdiri dari :
pengumpulan data
menganalisis dan melaporkan hasil penelitian.

4. Jumlah Subjek Banyak
Semakin banyak subjek (anggota sampel) yang diteliti semakin kuat keabsahan jeneralisasi

5. Perbedaan Penelitian Kualitatif Dan Kuabtitatif
a.Dari segi teknik, masing-masing memberikan pada tekanan pada teknik tertentu dalam prosedur, prosedur, pengumpulan data dan analisis data.
b.Dari Segi Kriteria Kualitas, Penelitian Kuantitatif menggunakan kriteria validitas (internal dan eksternal), reliabilitas dan objektifitas untuk menentukan kualitas penelitiannya. Sedangkan penelitian kuantitatif menggunakan kriteria relevansi dalam menentukan kualitas penelitiannya (apakah yang dilaporkan peneliti sesuai dengan kenyataan)
c.Dari segi sumber teori, Penelitian Kuantitatif teori secara opriori, yaitu menghasilkan hipotesis dan kemudian dilakukan verifikasi. Sedangkan Penelitian Kualitatif, merumuskan teori sejak awal dan bersumber dalam kehidupan nyata.
d.Dari segi maksud, Penelitian kuantitatif tujuannya adalah untuk mendapatkan pengetahuan melalui pengujian hipotesis yang ditetapkan sebelumnya.sedangkan Penelitian Kualitatif, merumuskan pengetahuan yang belum ada dalam teori yang berlaku


DAFTAR PUSTAKA;
Straus, Anselm, dkk. 2003. Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Alsa, Asmadi. 2003. Pendekatan Kuantitatif Dan Kualitatif Serta Kombinasinya Dalam Penelitian Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Syahrum, Salim. 2007. Metodologi Penelitian Kuantitaif. Bandung : Cita Pustaka Media

0 Comments:

Post a Comment